Pemakaman Militer Serda Rahman Setiawan, Prajurit Tni Yang Gugur Dibacok Di Wonosobo, Penuh Isak Tangis Dan Keharuan
.jpg?format=webp)
Suasana duka menyelimuti Desa Sijambu, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Minggu (15/9/2025). Ratusan pelayat memadati area pemakaman untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Serda Rahman Setiawan, prajurit TNI yang gugur setelah dibacok saat berusaha melerai keributan di sebuah kafe di Wonosobo. Prosesi pemakaman dilaksanakan dengan upacara militer penuh kehormatan sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan jasa almarhum kepada bangsa dan negara.
Kronologi Peristiwa Tragis
Peristiwa bermula pada Sabtu malam (14/9/2025) ketika Serda Rahman, yang dikenal sebagai sosok disiplin dan peduli terhadap lingkungan sekitar, tengah berada di sebuah kafe di kawasan pusat kota Wonosobo. Saat itu, terjadi keributan antara sejumlah pengunjung.
Dengan jiwa keprajuritan dan rasa tanggung jawabnya, Serda Rahman berusaha melerai konflik agar tidak meluas. Namun, upaya mulia tersebut justru berujung tragis. Seorang pelaku diduga mengayunkan senjata tajam hingga mengenai tubuh Serda Rahman. Ia mengalami luka parah dan segera dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Insiden ini sontak menggemparkan masyarakat Wonosobo karena korban merupakan seorang anggota TNI yang dikenal ramah, religius, serta dekat dengan warga sekitar.
Upacara Pemakaman Militer
Prosesi pemakaman Serda Rahman dilaksanakan dengan tata upacara militer di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sijambu, Kecamatan Kertek. Ratusan anggota TNI dari berbagai satuan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Upacara dipimpin langsung oleh Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno.
Rangkaian prosesi dimulai dengan penghormatan senjata, pembacaan apel persada, penyerahan bendera Merah Putih kepada pihak keluarga, hingga tabur bunga di pusara almarhum. Dentuman salvo tembakan kehormatan mewarnai suasana, menandakan bahwa almarhum telah gugur sebagai pahlawan dalam tugas kemanusiaan.
Tangis haru pecah saat istri dan anak-anak Serda Rahman mendekap erat bendera Merah Putih yang menutupi peti jenazah. Raut wajah keluarga, sahabat, dan rekan sejawat penuh duka mendalam.
Ucapan Duka dan Penghormatan
Dalam sambutannya, Dandim 0707/Wonosobo menyampaikan bahwa gugurnya Serda Rahman adalah kehilangan besar bagi TNI, keluarga, dan masyarakat.
“Almarhum gugur dalam menjalankan tugas mulia, menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Dedikasi dan pengorbanannya akan selalu dikenang, dan semoga keluarga diberikan ketabahan serta kekuatan menghadapi cobaan ini,” ungkap Letkol Inf Yoyok Suyitno.
Selain jajaran TNI, tokoh masyarakat setempat, pemerintah daerah, serta warga desa juga turut hadir. Mereka menilai almarhum adalah sosok prajurit yang rendah hati, suka menolong, dan memiliki ikatan erat dengan masyarakat.
Proses Hukum Terhadap Pelaku
Polres Wonosobo bekerja sama dengan Polisi Militer (POM) TNI telah bergerak cepat melakukan penyelidikan. Beberapa saksi telah diperiksa, dan pelaku penyerangan berhasil diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus ini akan diproses secara transparan dan tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Masyarakat berharap agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal, karena perbuatannya tidak hanya merenggut nyawa seorang prajurit, tetapi juga melukai rasa aman warga.
Kenangan dan Warisan Moral
Bagi keluarga, Serda Rahman bukan hanya seorang prajurit, tetapi juga suami dan ayah penyayang yang menjadi teladan. Kehidupannya yang sederhana, pengabdiannya yang tulus, serta keberaniannya dalam menegakkan kebenaran meninggalkan jejak mendalam bagi semua yang mengenalnya.
Kepergiannya menjadi pengingat bahwa tugas seorang prajurit tidak hanya di medan perang, tetapi juga dalam menjaga kedamaian di tengah masyarakat. Serda Rahman akan dikenang sebagai pahlawan yang gugur saat menunaikan amanah kemanusiaan.
Pemakaman militer Serda Rahman Setiawan bukan hanya prosesi perpisahan, tetapi juga simbol penghormatan atas dedikasi seorang prajurit yang mengorbankan nyawanya demi menjaga ketertiban masyarakat. Air mata yang mengiringi kepergiannya menjadi saksi bahwa bangsa ini kehilangan sosok putra terbaiknya.
Almarhum akan selalu hidup dalam kenangan keluarga, rekan sejawat, serta masyarakat Wonosobo yang bangga memiliki seorang pahlawan sejati.