Bapanas Awasi Beras Di Kendal, Temukan Harga Jual Di Atas Het, Pedagang Langsung Ditegur

Bapanas Awasi Beras Di Kendal, Temukan Harga Jual Di Atas Het, Pedagan
23-Oct-2025 | sorotnuswantoro Kendal , Jawa Tengah

Tim gabungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, Satgas Pangan Polda Jawa Tengah, dan Polres Kendal turun langsung ke pasar-pasar tradisional di Kabupaten Kendal, Rabu (22/9/2025).

Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan harga beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sekaligus mencegah lonjakan harga yang berpotensi membebani masyarakat.

Kegiatan tersebut juga melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Bulog Wilayah Jateng, serta sejumlah dinas terkait di lingkungan Pemkab Kendal. Tim gabungan menyisir sejumlah titik strategis, mulai dari distributor besar di Ketapang dan Gemuh, hingga ritel modern Aneka Jaya serta Pasar Tradisional Kota Kendal.

Kapusdati​n Bapanas RI, Dr. Kelik Budiana, mengatakan pengawasan langsung di lapangan penting untuk memastikan kebijakan stabilisasi pangan berjalan efektif. “Kami ingin memastikan harga beras di tingkat pengecer sesuai dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah. Stabilisasi pangan harus dijaga dari hulu hingga hilir,” ujarnya.

Dari hasil pengecekan, tim menemukan sejumlah pedagang masih menjual beras medium dan premium sedikit di atas HET, masing-masing Rp13.600 dan Rp15.000 per kilogram. Padahal, sesuai Keputusan Kepala Bapanas Nomor 299 Tahun 2025, harga eceran tertinggi beras medium ditetapkan Rp13.500 dan premium Rp14.900 per kilogram.

Menanggapi temuan tersebut, Satgas Pangan Polres Kendal yang dipimpin AKP Bondan Wicaksono, memberikan surat teguran kepada pedagang yang melanggar serta menempelkan stiker informasi HET di sejumlah toko. “Langkah ini bukan semata penindakan, tetapi juga edukasi. Kami ingin para pedagang memahami bahwa kestabilan harga beras adalah tanggung jawab bersama,” jelasnya.

Bondan menegaskan, sinergi antarinstansi menjadi kunci menjaga stabilitas harga bahan pokok. Polri, kata dia, berkomitmen memperkuat kemitraan dengan masyarakat dan pelaku usaha agar potensi gejolak harga bisa diantisipasi sejak dini. “Kami hadir bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk memastikan pasar tetap sehat dan masyarakat tetap tenang,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah pedagang menyambut positif langkah tersebut. Mereka berharap pasokan beras tetap lancar dan harga tidak melonjak menjelang akhir tahun.

Pengawasan ini menjadi pengingat bahwa menjaga harga beras tetap stabil adalah bentuk kepedulian bersama demi kesejahteraan masyarakat.

Tags