Revitalisasi Sdn Batu 1 Diduga Asal Jadi Papan Proyek Tidak Ada Kepsek Menghilang Dari Kantor

Revitalisasi Sdn Batu 1 Diduga Asal Jadi Papan Proyek Tidak Ada Kepsek
23-Nov-2025 | sorotnuswantoro Biro Demak Jateng

Demak Jateng, sorotnuswantoro.com — Proyek revitalisasi di SDN Batu 1 Karangtengah, Demak Jateng kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Alih-alih menunjukkan kerja profesional dan transparan, proyek ini justru diduga penuh permainan dan pelanggaran mencolok yang membuat publik bertanya-tanya: Ada apa dengan revitalisasi ini.

Di lokasi, papan nama kegiatan tak ditemukan sama sekali. Warga menyebut proyek ini seperti “PROYEK SILUMAN” yang dikerjakan tanpa identitas, tanpa kejelasan anggaran, tanpa transparansi.

Saat awak media mencoba meminta penjelasan, Kepala Sekolah SDN Batu 1 disebut selalu tidak ada di tempat. Publik menduga adanya upaya menghindar dari pertanyaan seputar pelaksanaan proyek yang tengah disorot.

Terjadi dugaan ancaman yang mengaku penjaga sekolah SD N Batu1, lewat whabsApp kata katanya ( Bila mana ada LSM datang ke proyek revitalisasi sekolah di foto laporkan ke Intel Kejari ) dan saat dikonfermasi Bendahara ( P2SP ) SD N Batu 1, jawabnya ( Kalau mau tanya tentang proyek revitalisasi sekolah ini langsung saja sama Kejari, sebab sudah ada kerjasama ).

Informasi lapangan menyebutkan dugaan kuat bahwa proyek ini diborongkan ke pihak ketiga. Jika benar, ini bukan lagi kesalahan teknis, tetapi pelanggaran serius terhadap aturan resmi revitalisasi satuan pendidikan.

Temuan awak media saat investigasi menunjukkan besi tulangan tidak sesuai spesifikasi, bahkan tampak mencurigakan. Dengan anggaran besar, publik heran: kok kualitasnya seperti proyek murahan.

Yang paling mengejutkan, pemasangan besi cor sepatu pada tangga depan ditemukan hanya ditancap sembarangan, tidak mengikuti standar teknik. Warga menyebutnya mirip “menanam jagung”, bukan membangun fasilitas pendidikan.

Dengan sederet dugaan kejanggalan ini, warga menuntut audit total. Mereka mendesak Dinas Pendidikan, Inspektorat, dan APH segera mengusut tuntas sebelum terjadi kerugian negara dan membahayakan keselamatan pengguna sekolah.

Revitalisasi seharusnyaj memperbaiki kualitas pendidikan — bukan menjadi ladang permainan oknum dan proyek asal jadi.

( Tim red )

Tags