Refleksi Akhir Tahun Fojb : Menegakkan Kepastian Hukum Fojb Soroti Maraknya Pekat ( Togel )
Menutup akhir tahun 2025, Forum Ormas Jawa Tengah Bersatu (FOJB) merilis refleksi publik terkait dinamika penegakan hukum di Jawa Tengah. Melalui evaluasi internal dan dialog bersama anggota, FOJB menilai perlunya langkah serius untuk memperkuat profesionalitas Aparat Penegak Hukum (APH), khususnya di wilayah Kota Semarang.
Koordinator FOJB, Doni Sahroni, menegaskan bahwa masukan pihaknya berangkat dari kecintaan terhadap institusi kepolisian sebagai pilar keamanan negara. Menurutnya, kritik yang disampaikan bersifat konstruktif demi penguatan institusi.
“Kepolisian adalah benteng keamanan masyarakat, sehingga profesionalitasnya harus terus ditingkatkan,” ujarnya di Semarang, Senin (1/12/25).
Dorong Transparansi dan Penyelesaian Kasus Publik
FOJB mendesak Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang untuk mempertegas komitmen terhadap pelayanan publik yang transparan, objektif, dan akuntabel. Doni menyebut sejumlah kasus yang menjadi perhatian masyarakat masih memerlukan penyelesaian tuntas.
Beberapa di antaranya adalah kasus Iwan Budi, kasus tertembaknya siswa SMK, serta kasus terbaru pembunuhan dosen hukum Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang yang diduga melibatkan oknum kepolisian.
“Kami ingin melihat kepolisian semakin profesional, semakin dipercaya, dan semakin dekat dengan masyarakat,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa penegakan hukum harus berjalan tanpa pilih kasih. “Tidak boleh ada satu pun kasus yang menggerus kepercayaan publik.”
Soroti Penyakit Masyarakat dan Judi Togel
Selain isu penegakan hukum, FOJB juga menyoroti maraknya penyakit masyarakat di Semarang, termasuk kenakalan remaja, aksi kelompok jalanan, hingga menjamurnya perjudian togel di sejumlah titik.
“Togel dan bentuk-bentuk pekat lainnya tidak boleh dibiarkan. Harus ada tindakan nyata,” kata Doni. Menurutnya, kepolisian harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan aktivitas tersebut sesuai ketentuan KUHP Pasal 303.
Tujuh Rekomendasi Strategis FOJB seagai hasil refleksi akhir tahun, FOJB menyampaikan sejumlah rekomendasi:
1. Memperkuat transparansi penanganan kasus besar untuk memulihkan kepercayaan publik.
2. Mengoptimalkan pengawasan internal (Propam) guna mencegah dan menindak pelanggaran oknum polisi.
3. Meningkatkan patroli serta pemberantasan penyakit masyarakat, terutama togel dan kenakalan remaja.
4. Membangun komunikasi rutin antara kepolisian dan organisasi masyarakat untuk pemetaan potensi kerawanan sosial.
5. Mendukung agenda reformasi kepolisian yang dicanangkan Presiden RI dan Kapolri.
6. Menindak tegas setiap upaya perlindungan terhadap pelaku pelanggaran hukum, termasuk jika melibatkan oknum aparat.
7. Melakukan publikasi berkala terkait capaian kinerja penegakan hukum agar masyarakat mendapat informasi resmi dan akurat.
Komitmen Mengawal Reformasi
Doni menegaskan, FOJB akan terus berperan sebagai mitra kritis yang mengawal kinerja kepolisian. “Kami akan terus memberikan masukan dan mendukung setiap langkah kepolisian yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas. Ini akan kami tindak lanjuti hingga ke pemerintah pusat,” pungkasnya. (*)